Love to live, and live to love

When it can be simple, keep it simple. When it can’t, make it simple!

Jepang yang Keteteran dan Keleleran Lawan Korea

Posted by ardnahc pada 8 Februari, 2012

repost dari email yang ngikutan milis ๐Ÿ˜€

##############################################################

Akankah era kejayaan perusahaan Jepun di elektronik akan segera berakhir?

Sony kini kian limbung. Salah satu leader elektronik Jepang telah 4x berturut2 merugi. Tahun finansial kali ini mereka merugi 26 trilyun rupiah. Meski sudah menggenjot habis2an, bukan cuma Sony, perusahaan Jepang lain tak jua berhasil merajai dunia industri elektronik lagi terutama di produk populer seperti TV LED-LCD, Handphone, Tablet dll. Padahal inilah yang mereka andalkan. Selain keunggulan teknologi, profitnya juga lebih lumayan daripada memproduksi barang murah meriah seperti DVD Player, Tape Recorder dll. Siapa yang menyalip mereka? Tak lain dan tak bukan adalah Korea Selatan.

Saya jadi teringat pembicaraan saya dengan seorang RND dari customer saya yang merupakan perusahaan Jepang besar. Saya tanyakan padanya, bagaimana pendapat dia dan Jepang tentang serangan produk China yang murah meriah itu. Jawabnya, Jepang gak takut dengan produk China. Biarkan produk China itu murah meriah. Tapi kualitasnya memang segitu. Produk Jepang memang mahal, tapi kualitasnya oke punya. Bedanya sudah jelas dan nyata, masyarakat bisa memilih sesuai dengan selera, kebutuhan dan kemampuan finansial mereka. Garis batasnya tegas, hitam dan putih, jd gak perlu ditakutkan.

Namun, lanjutnya, yang ditakutkan oleh perusahaan Jepang itu adalah para perusahaan Korea. Why? Karena mereka memiliki RND yang kuat dan tangguh. Yah benar, RND adalah nyawa dari suatu perusahaan. Yang tak mampu mengakomodasi perkembangan zaman, maka dengan sendirinya akan tergilas, seperti apa yang dialami oleh Kodak. Dengan kemampuan RND serta inovasi yang mumpuni, maka kapan saja mereka bisa mengembangkan produknya bahkan mengontrol market. Inilah yang dipunyai oleh perusahaan Korea sehingga mereka ditakuti. Tapi ini pulalah yang tak dimiliki oleh perusahaan China, sehingga mereka diabaikan.

Samsung dan LG kini terlalu besar untuk dihadapi oleh perusahaan mid size Jepang. JVC akhirnya bergabung dengan Kenwood untuk memperpanjang nafas mereka dan kini hanya konsen di car audio. Pioneer yang rugi dan jeblok di Plasma TV akhirnya bekerja sama dengan Sharp untuk produk2 digital agar mereka bisa tetap survive. Sanyo memilih kembali ke mantan induk semangnya dan kini ada di bawah naungan Panasonic. Aiwa sudah sejak lama melebur dengan Sony. Perusahaan mid size begitu tak akan mampu bersaing dengan Samsung yang konon keuntungannya sudah puluhan trilyun rupiah. Apalagi Samsung punya semikonduktor sendiri. Lalu, Samsung dan LG juga punya panel TV sendiri. Susahlah bagi perusahaan kecil utk bersaing dgn Samsung kalau mereka membeli sebagian material dari Samsung.

Suatu ketika saya penah bertanya kepada seorang engineer di perusahaan Korea. Saya tanyakan, mengapa harga produk mereka lebih murah? Mereka menjawab simpel. Katanya, selain sukses meningkatkan efisiensi produksi, bagi mereka kalau syarat untuk lulus adalah nilai 7, buat apa ngasih material bernilai 9? Kasih aja yang nilainya 7,5 dan ini sudah cukup untuk menekan ongkos produksi. Toh teknologi berganti dengan cepatnya. Apakah kita akan sayang2 TV kita selama 10 tahun? Tentu tidak. Orang pun akan terus tertarik dengan teknologi baru dan mengganti gadgetnya. Kalau perkembangan teknologi sudah begitu pesat dan pemakaian cuma 2-3 tahun, buat apa kita harus menyediakan barang yang tahan sampai 10 tahun?

Nah inilah yang berbeda dgn perusahaan Jepang. Mereka mengutamakan kepuasan pelanggan sehingga mendesain sesuatu harus dengan perfect. Setelah benar2 oke, maka baru mereka launching. Sebab ini terkait dgn nama besar mereka, jd mereka tak mau main2. Mereka berani menggelontorkan dana besar di desain. Jepang sangat bangga akan kualitas produk merk mereka. Saya pun tak pernah meragukannya dan saya sangat yakin akan kualitas produk Jepang. Tapi zaman telah berganti. Filosofi mahal yang memakan biayanya ini akhirnya malah memakan mereka sendiri untuk produk yang harganya tak mahal2 sangat. Jangan heran kalau mereka kini megap2 setengah mati untuk bisa survive.

Sebenarnya banyak barang perusahaan Jepang yang di-OEM-kan ke perusahaan Korea. Kalau gak percaya, tanya deh ke perusahaan2 Korea. Saya pernah tanya apa bedanya. Bedanya yah di Spec pesanan dari sang customer. Kalau sudah gini apa bedanya yah? Kita beli mahal produk Jepang karena brand-nya, tapi sebenarnya dibuat di perusahaan Korea juga. Ada customer saya, perusahaan Korea yang juga membuat produk Jepang. Saya tanyakan sedikit lebih detail ttg bedanya. Nah klien saya menjawab bahwa QC utk barang Jepang itu lbh ketat. Di setiap proses, selalu ada QC. Sedangkan barang Korea itu adalah di hasil akhir saja. Nah tambahan proses inilah yg jg bikin barang Jepang jd mahal. Mungkin beda filosofinya. Bagi Korea yg penting hasil akhir oke. Sedangkan bagi Jepang ensuring QC di tiap proses adalah mutlak. Nah lho.

Ada pula sobat yang berkisah ttg murahnya produk Korea. Gak sedikit produk Korea yg berinovasi dari marketing. Misalnya pihak marketing pesan TV dengan harga maksimum 5 juta rupiah. Nah pihak desainer dan engineer itulah yang ditugaskan untuk membuatnya namun dgn budget sekian. Setelah barang jadi dan dilempar ke pasaran, mereka sambil jalan memikirkan perbaikannya. Kalau perusahaan Jepang biasanya membuat perfect dulu desainnya, baru di launching. Perkara harga bukan urusan nomor satu, yang penting kualitas dan kepuasan. Nah akibatnya harganya tinggi. Terserah pasar saja, mau milih yg benar2 yahud ataukah yg cukup2 saja tapi lebih murah.

Apakah memang barang Korea yg dilempar ke pasaran itu sebenarnya desainnya belum sesempurna produk Jepang yang dilempar ke pasar pertama kali, sehingga perlu perbaikan sambil jalan? Wah saya gak tau pasti hal itu. Cuma saat saya cerita ke sobat yg kerja di perusahaan TV Korea bahwa saya membeli TV buatan perusahaannya, dia malah cerita bahwa untung saya gak beli TV LED yg baru keluar. Karena fiturnya belum sebagus LCD brand yg sama, yg telah moncer di pasaran. Lho, lho, maksudnya masih perlu perbaikan sambil jalan gitu, model yang baru? Entahlah jawaban pasti akan hal itu juga gak ada.

Cuma kini realita di Pasar adalah, Apabila produk Jepang dan Korea itu memiliki Fitur yang sama, maka hampir pasti produk Korea itu harganya lebih murah. Lalu, Apabila produk Jepang dan Korea itu sama Harganya, pasti fitur produk Korea akan lebih baik dan desainnya akan lebih ciamik. Dengan kata lain, produk Korea itu, biar bagaimana pun juga, jatuhnya akan lebih murah dari produk Jepang. Kalau masalah kualitas, saya tetap yakin produk Jepang masih lebih unggul. Namun apakah kita memang memerluka kualitas premium itu? Apakah kita akan memakainya utk jangaka waktu yg panjang atau sangat sering? Apakah kemampuan finansial kita menunjang utk harga yg selangit?

Kalau untuk barang yang tahan banting, berharga mahal dan dipakainya lama atau sering, banyak orang memilih barang Jepang. Contohnya adalah Mobil-mobil. Mobil Jepang jauh lebih laku daripada mobil Korea. Mobil harganya mahal, sering dipakai dan untuk pemakaian jangka panjang. Jadi kudu yg kualitasnya benar2 mumpuni. Namun seperti TV dan DVD Player, yang tak terlalu mahal, perkembangan teknologinya pesat dan pemakaiannya tidak selama mobil, maka orang lebih memilih produk Korea. Toh setelah 2 tahun, orang mungkin akan tertarik beli TV yang baru. Jadi yang kualitas sedang2 saja is Ok.

Contoh nyata lainnya tentang lebih mahalnya produk Jepang adalah dengan harga yg sama, Mesin Cuci buatan Korea sudah full otomatis alias satu pintu. Tapi yang buatan Jepang masih 2 lobang alias masih semi otomatis. Tentu saja produk Korea yg lebih diminati pada akhirnya. Perusahaan Jepang pun kini mau gak mau harus bertahan dengan cost down dan efisiensi besar2an. Walau begitu, tetap saja mereka masih keleleran dan keteteran melawan produk Korea. Dulu produk Eropa mengalami hal yang sama saat berhadapan dgn produk Jepang. Tapi kini kondisi tsb justru menghinggapi perusahaan Jepang saat bertempur dengan produk Korea kini.

Kalau 2 Raksasa Asia kini sudah bertarung utk merajai pasaran, bagaimana dgn negeri kita yah? Maaf2 saja, negeri kita mengurus demonstrasi aja gak beres. Mungkin di dunia ini cuma di Indonesia yang polisinya dan pihak otoritasnya begitu geblek dengan memberikan ijin demonstrasi di tol. Kata yg demo, kalo gak gini, maka dicuekin. Nah siapa tuh yg nyuekin, berarti dia gendeng juga. Oalaa kentir kabeh dong? Ya ya, saya berharap kita bisa suatu ketika bersaing di dunia. Untuk itulah perlu RND yang sungguh2. Tapi apa iya urusan RND itu diserahkan kepada anak2 SMK seperti mobil yg sempat heboh itu? Halah capek deh kalo ngebahas yg gak masuk logika.

Semoga dan semoga aja deh. Saya yakin kita bisa. Hanya sayangnya hasil karya anak2 bangsa tidak terekspos dan banyak anak2 bangsa yang pintar2 itu tidak terakomodasi. Akhirnya mereka kini melanglang buana di jagat raya dan kemampuannya itu justru dimanfaatkan oleh negeri lain. Ayo Indonesia Bisa, hanya kita perlu lebih rapih sedikit dalam sistem dan perencanaan. Kita harus tetap optimis. Kalau gak optimis, lebih baik mati saja. Semoga biaya2 buat RND kita gak disikat oleh para koruptor yang tamaknya sudah keterlaluan. Sialnya mereka jg makan uang APBN, padahal kita, rakyat kebanyakan diuber2 oleh petugas pajak buat ngisi APBN yg ternyata disikat para kampret itu. Ya udahlah mau gimana lagi. Yang penting tetap optimis dan semangat bahwa Indonesia oneday mampu berinovasi dan digdaya di IPTek.

Mohon dikoreksi tulisan di atas apabila ada yang salah dan kurang berkenan.

Wassalaam,

Wahyu

20 Tanggapan to “Jepang yang Keteteran dan Keleleran Lawan Korea”

  1. Roy said

    Menarik penjelasannya, laptop toshiba pentium 2 saya sudah 13 tahun masih sehat, memang benar-benar awet produk jepang tapi sudah tidak terpakai..lemot.

  2. yosua cartier said

    Artikel diatas bagi saya baik walau temanya agak ga sejalur pada konteks judulnya.

    Yah bagi saya korea kedepan pasti memiliki kehandalan dibanding jepang toh manusia selalu ingin selalu yg baru dan baru perduli tahan lama apa tidak yang penting sudah mumpuni untuk sesaat.

  3. wandi said

    Gua mah lebih milih kerya” orang japan entah itu dar karya elekctronik / seni klip atau film
    emang jago

    gk kayak korea lw membuat karya selalu amburadul n ngawooore pooul masak per film.nya cuma ngebahas porno yg di utamaiin,,haha japan pdhal jg sih tpi kan lw masalah film porno masih hebatan karya orang japan

    pkok nya japan is the best forever i lov you foul
    ..by nokia

  4. lanlan said

    japan it’s oke

  5. wisnu3ds said

    kalo dimobil seperti jepang vs eropa yah gan…..

    3D visual Kawasaki Ninja ZX250RR Fi refrensi TMC blog & Motoblast

  6. anton said

    kalau sekarang filosofi produk jepang bagus sudah ga berlaku lagi, tv mesin cuci ac sudah jelek banget, sudah bikinan vietnam malaysia thailand, mereknya saja sharp sanyo dll kualitas level asia tenggara, kalau dibikin di jepang harganya ga kira kira. brand image jepang sudah hancur, liat saja mobil korea, mereka sekarang ga jual yang kelas lcgc, style berkiblat jerman mirip mercy. mobil jepang identik untuk kawasan asia tenggara, di eropa mobil korea sudah menggusur merk jepang.

    • jean'z said

      Bener banget..setuju gua
      Korea is the best deh..no.1

    • jean'z said

      Bener banget..setuju gua
      Korea is the best deh..no.1. Sekarang mah udah jamannya korea, japan mah udh ga jaman lg(ketendang๐Ÿ˜†). Ga slamanya jpn itu unggul. Ad saatny ketika korea lbih unggul dri japan. Ud trbuktiny kehebatan korea๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜™ ๐Ÿ‘๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘

  7. tpi klau di lihat dari penjualn smartphone ….. kini korea selatan berangsur angsur mulai turun jayanya …..

    • jean'z said

      Produk korea masing tetap berjaya koq..terbukti dgn byk ny keluaran baru samsung. Ketenaran cina ga akan bertahan lama deh pastinya…๐Ÿ–“๐Ÿ–“
      #korea terbaik

  8. hitomi said

    orang jepang dan babi pemujanya, hihihi

  9. jengkol said

    tp tetap aja jepang kualitas nya bagus..drpd merk samsung korea

  10. jengkol said

    iya lah….smartphone samsung aja mulai pudar..kalah di keroyok buatan cina..sprt asus dan acer..buatan korea jg emang berjaya..tp sbntr coy..! coba di bandingkan produk elektronik buatan jepang thn 70 dan 80 an aja sdh berjaya….wajar aja bila skrg melemah krn industri jepang udah lama berkecimpung toh..!

  11. jengkol said

    coba aja lihat di jalanan skrg…dr ahir tahun 60an kendaraan jepang bnyk bermunculan dan puncaknya di thn 2000an ini ..jadi masyarakat kita lbh percaya produk japan.. sedan, motor, truk, bis, dll udah merk japan…klo buatan eropa amerika oke jg tp klo rusak onderdil mahal …coy! klo buatan japan mah msh bisa di akali toh..

  12. jengkol said

    nah..itu dia apa kata bung anton…! buatan jepang kendaraan nya di sesuaikan dengan asia tenggara..jg kemampuan kantong ekonomi asia pd umumnya. krn rata2 kendaraan buatan jepang lbh murah bwt kawasan asia drpd buatan eropa yg mahal..dan ga laku di asia semacam indonesia…popularitas mobil eropa dan amrik di indonesia kalah sm japan

  13. gusade said

    sbenarnya merk jepang paling bagus panasonic sharp bagus kualitasnya kalo lg dan samsung masih di rata rata

  14. Hi, i think that i noticed you visited my web site
    so i came to go back the want?.I’m trying to in finding things to enhance my web site!I guess its good enough to use some of your concepts!!

  15. Jon said

    Emng produk korea nggak bgus..sy kerja di korea skrng. Tp 6 thn lalu sy jg pernsh.kerja di jepang di perusahaan jpang…sy bandingkan klo korea prosesnya asal2an yg penting jdi

Tinggalkan komentar